Logo
images

MTsN 1 Pati Terima Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional 2024

Pati - MTsN 1 Pati dianugerahi penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional 2024 oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, Rabu (2/10). Penghargaan diserahkan secara langsung oleh Alue Dohong, Wakil Menteri LHK di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.

Didampingi Staf Ahli Kementerian Pendidikan Riset dan teknologi, Kepala Badan P2SDM KLHK, serta Dewan Pertimbangan PBLHS, penghargaan diberikan kepada 208 Sekolah Adiwiyata Mandiri dari 22 provinsi dan 512 Sekolah Adiwiyata Nasional dari 31 provinsi di Indonesia.

Kepala MTsN 1 Pati, Wahyu Hidayat, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh warga madrasah yang turut berkontribusi dalam menjaga lingkungan, terutama kepada tim Adiwiyata yang solid.

“Alhamdulillah, kami sampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada bapak dan ibu guru pegawai beserta siswa yang selama ini sudah menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan madrasah. Selain itu, juga kepada tim Adiwiyata yang telah bekerja keras memenuhi administrasi sehingga MTsN 1 Pati bisa memperoleh penghargaan ini,” ujarnya.

Wahyu mengungkapkan bahwa sebagai warga madrasah harus care dan aware terhadap isu-isu global, termasuk global warming dan permasalahan sampah yang perlu mendapat perhatian serius.

“Suhu ekstrem, suhu terlalu panas di siang hari merupakan dampak kerusakan lingkungan yang kita rasakan secara langsung. Untuk itulah, salah satu aksi nyata yang dapat kita lakukan untuk mengurangi ialah dengan menghijaukan lingkungan madrasah,” paparnya.

Wahyu berharap, capaian ini bisa menjadi motivasi warga madrasahnya untuk terus menjaga, merawat, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan.

“Sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk peduli terhadap lingkungan sekitar, agar bisa terwujud madrasah yang bersih, asri, aman, dan nyaman,” tandasnya.

Sementara itu, Sa'dun, Wakil Kepala Bidang Sarana dan Prasarana yang mewakili menerima penghargaan yang sekaligus menjabat sebagai Koordinator Adiwiyata MTsN 1 Pati mengucap syukur atas diraihnya predikat ini. Sa'dun mengatakan, Adiwiyata bukan sebuah ajang perlombaan. Akan tetapi, sebuah cara untuk membangun budaya dan karakter warga madrasah agar memiliki sikap peduli terhadap lingkungan.

Dikatakan Sa'dun, ke depan pihaknya akan terus mengupayakan agar budaya peduli lingkungan tetap terjaga yang akhirnya bisa mengarah pada Adiwiyata Mandiri.

“Sejauh ini penanaman karakter atau building character terhadap siswa dan semua elemen madrasah sudah terimplementasikan ke dalam sebuah program go green dan bakti sosial, baik di internal maupun eksternal madrasah, seperti kegiatan outbound yang sudah berjalan di MTsN 1 Pati,” jelasnya.

“Terima kasih kepada para petarung Adiwiyata MTsN 1 Pati. Semoga ke depan bisa menjadi Adwiyata Mandiri,” ungkapnya. (humas_mtsn1pati)


TAG

Dipost Oleh SIM-MTsN 1 Pati

Tidak peduli seberapa menarik atau signifikan kehidupan seseorang, biografi yang ditulis dengan buruk akan membuatnya tampak seperti mendengkur. Di sisi lain, seorang penulis biografi yang baik dapat menarik wawasan dari kehidupan biasa-karena mereka menyadari bahwa bahkan kehidupan yang paling menarik adalah kehidupan biasa! Lagi pula, biografi tidak seharusnya menjadi kumpulan fakta yang dikumpulkan dalam urutan kronologis; itu interpretasi penulis biografi tentang bagaimana kehidupan itu berbeda dan penting.

Tinggalkan Komentar